PERSENTASE TUMBUHAN DAN HEWAN DI
INDONESIA
KELOMPOK 3
-CHELDRIC PRADITYA
-DAFFA NABILAH
-KENCANA DHIRA
-M. REIZA NOPRANSYAH
-NAUFAL FADHIURROHMAN
-PARRHESIA SALSABILA
KELAS: XI IPA 5
SMAN 1 BANDUNG
A. Persentase tumbuhan dan hewan di
Indonesia
Jumlah
spesies tumbuhan atau flora di Indonesia amatlah
banyak. Sebagai negara negara megadiversity, kekayaan jumlah spesies flora (tumbuhan)
Indonesia tidak perlu diragukan. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat 2
jutaan spesies tumbuhan yang telah dikenali dan 60 % dari jumlah tersebut
terdapat di Indonesia.
Namun
jumlah pasti berapa banyak tumbuhan di Indonesia hingga kini belum dapat
ditentukan. Menurut Mustaid Siregar, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI, meskipun Indonesia kaya akan keragaman flora, namun, saat
ini baru ada 8.000 jenis yang sudah teridentifikasi. Jumlah tersebut
diperkirakan baru 20 persen dari jumlah flora yang ada di Indonesia.
Padahal Indonesia
tercatat sebagai negara dengan keanekaragam hayati tertinggi di dunia, termasuk
dalam jumlah spesies tumbuhan. Beberapa fakta yang bisa saya sajikan di
antaranya adalah:
§ 25% dari jumlah spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia
terdapat di Indonesia. Jumlah ini setara dengan 20.000 spesies. Dan sekitar 40%
di antaranya merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia.
§ Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Dipterocarpacea di
Indonesia mencapai 386 spesies.
§ Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Myrtaceae
(Eugenia) dan Moraceae (Ficus) mencapai 500 spesies.
§ Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Ericaceae mencapai
737 spesies.
§ Indonesia memiliki lebih dari 4.000 spesies paku-pakuan.
§ Jumlah spesies pohon meranti (Dipterocarpaceae) di Indonesia terbanyak di
dunia dengan ebih dari 400 spesies.
Tidak
sedikit dari jumlah tumbuhan (flora) di Indonesia tersebut merupakan tumbuhan
endemik Indonesia yang tidak dapat ditemukan di negara lain. Baca; Daftar Flora Endemik Indonesia; Daftar Tumbuhan Endemik Indonesia; dan Daftar Tanaman Endemik Indonesia.
Baru
20% yang teridentifikasi. Sayangnya meskipun
Indonesia sangat kaya dengan ragam jenis tumbuhan, namun jumlah spesies yang
telah dikenali dan teridentifikasi baru sekitar 20% saja. Ini artinya, masih
terdapat 80-an persen jenis tumbuhan di Indonesia yang belum teridentifikasi.
Lantaran
banyaknnya jenis tumbuhan Indonesia yang belum teridentifikasi menjadikan
langkah konservasi terhadap berbagai jenis tumbuhan terasa kurang maksimal.
Bahkan pemerintah hanya mampu menyebutkan 58 spesies tumbuhan saja dalam daftar
tumbuhan yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999. Padahal berdasarkan data IUCN
Redlist, Indonesia memiliki sedikitnya 397
spesies tumbuhan yang terancam punah. Jumlah tumbuhan Indonesia yang terancam
punah tersebut tergolongkan dalam 2 spesies dengan status Extinct In
the Wild (Punah di Alam Liar), 115 jenis dengan status Critically
Endangered (Kritis), 74 jenis tumbuhan berstatusEndangered (Terancam),
dan 206 spesies tumbuhan dengan status Vulnerable (Rentan).
Baca; Tanaman (Tumbuhan) Langka Indonesia yang Terancam Punah.
Kenyataan tentang
jumlah spesies tumbuhan (flora) di Indonesia yang amat besar namun baru 20%
saja yang telah teridentifikasi padahal memiliki tingkat keterancaman akan
kepunahan yang tinggi seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk
menggalakkan berbagai usaha penelitian dan konservasi flora Indonesia.
Peran
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang salah satunya sebagai pemegang
kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati di Indonesia tampaknya perlu
semakin ditingkatkan. Termasuk pemanfaatan dan penambahan jumlah Kebun
Raya sebagai area khusus untuk
mempermudah pelaksanaan berbagai penelitian dan konservasi tumbuhan.
Harapan kita semua
sama; jangan sampai kita kehilangan berbagai spesies tumbuhan kita, apalagi
tumbuhan-tumbuhan yang belum sempat kita kenali.
Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa.
Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui atau
mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan amphibi, 1.519 spesies burung
dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut. Luas hutan alam
asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga
saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%.Penebangan hutan
Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya
penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan hutan periode
1985-1997 tercatat 1,6 juta hektare per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000
menjadi 3,8 juta hektare per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah
satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia
berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta
hektare hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektare berada
dalam kawasan hutan.
B. Persebaran hutan di Indonesia
Hutan
hujan tropis
hutan
hujan tropis pada hakikatnya adalah hutan dengan variasi flora yang sangat
beragam (hutan heterogen) dengan pohon-pohonnya yang sangat lebat.
Ciri-ciri
hutan tropis, antara lain sebagai berikut:
- pohon-pohonnya
tinggi, rapat, dan berdaun lebat.
- Dasar hutan
ditumbuhi rumput dan lumut sebagai penutup lahan.
- Sinar matahari
tidak dapat menembus dasar hutan.
- Udara di
sekitarnya sangat lembap.
- Terjadi di
daerah curah hujan tinggi.
Sebaran
hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Utara, Maluku
Utara, dan Papua.
Hutan
musim
hutan
ini sering dinamakan hutan homogen. Hal ini dikarenakan tumbuhannya hanya
terdiri atas satu jenis flora saja. Ciri-ciri hutan musim, antara lain sebagai
berikut.
- Pohon-pohonnya
lebih jarang dibandingkan hutan hujan tropis.
- Tinggi pohon
lebih rendah dibandingkan pohon pada hutan hujan tropis.
- Pada musim
kemarau pohon di hutan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.
Sebaran hutan musim di Indonesia
terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hutan
Sabana
hutan
sabana adalah hutan yang berupa padang rumput luas diselingi oleh pohon perdu
dan terdapat pada daerah yang musim kemaraunya panjang atau curah hujannya
sedikit. Hutan sabana ini cocok untuk peternakan. Sebaran hutan sabana di
indonesia terdapat di Nusa
Tenggara dan Madura.
Hutan
Bakau (Mangrove)
hutan
bakau (mangrove) adalah hutan yang terdapat di daratan rendah pantai. Tumbuhan ini
mempunyai akar penyangga sehingga dapat menahan dari emosi air laut. Hutan
bakau mempunyai kadar garam, air, dan tanah yang tinggi, tetapi kadar oksigen
pada air dan tanahnya rendah sehingga tumbuhan bakau sulir menyerap air. Daun
tumbuhan bakau tebal, kaku, dan mengandung lapisan kutikula yang tebal untuk
mencegah penguapan air yang berlebihan. Sebaran hutan bakau (mangrove) di
Indonesia terdapat di pantai utara
pulau Jawa, pantai Timur Sumatra, dan pantai Kepulauan Riau.
C. Persebaran
tumbuhan berdasarkan factor geologi
Jenis
Flora berdasarkan Faktor Geologi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara geologis, pulau-pulau di Indonesia Barat pernah menyatu dengan benua Asia sedangkan pulau-pulau di Indonesia Timur pernah menyatu dengan benua Australia. Oleh karena itu tumbuhan di benua Asia mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan tumbuhan di Indonesia Barat demikian pula ciri-ciri tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan tumbuhan di benua Australia. Berdasarkan hal tersebut, flora diIndonesia dibedakan dalam tiga wilayah, yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah Peralihan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara geologis, pulau-pulau di Indonesia Barat pernah menyatu dengan benua Asia sedangkan pulau-pulau di Indonesia Timur pernah menyatu dengan benua Australia. Oleh karena itu tumbuhan di benua Asia mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan tumbuhan di Indonesia Barat demikian pula ciri-ciri tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan tumbuhan di benua Australia. Berdasarkan hal tersebut, flora diIndonesia dibedakan dalam tiga wilayah, yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah Peralihan.
a.
|
Flora di Dataran Sunda
Sebelumnya saya ingin bertanya manakah yang termasuk dataran Sunda ? Anda bisa melihat pada gambar 1.1 pada Kegiatan Belajar 1. Flora di dataran Sunda disebut juga flora Asiatis karena ciri-cirinya mirip dengan ciri-ciri tumbuhan Asia. Ingat sejarahnya bukan? Contoh-contohnya yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan dan berbagai jenis nangka. Hutan Hujan Tropis terdapat di bagian Tengah dan Barat pulau Sumatera dan sebagian besar wilayah Kalimantan. Bagaimana dengan Pulau Jawa? Apakah memiliki Hutan Hujan Tropis?
Di dataran Sunda banyak
dijumpai tumbuhan endemik. Di Kalimantan 59 jenis dan di Jawa 10 jenis.
Apakah tumbuhan endemik itu? Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang
hanya terdapat pada tempat tertentu dengan batas wilayah yang relatif sempit
dan tidak terdapat di wilayah lain. Misalnya bunga Rafflesia
Arnoldii hanya terdapat di perbatasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di Tapanuli Utara,Sumatera Utara.
Bagaimana di daerah Anda, apakah ada tumbuhan endemik?
|
b.
|
Flora di daerah Dataran Sahul
Flora di dataran Sahul disebut juga flora Australis karena jenis floranya mirip dengan flora di benua Australia.. Meliputi pulau apa saja dataran Sahul? Ya, Irian Jaya serta pulau-pulau kecil disekitarnya. Dataran Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara, yang ciri-cirinya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-ribu jenis tumbuh-tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m, berdaun lebat sehingga matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan tumbuhan kecil yang hidupnya merambat. Berbagai jenis kayu berharga tumbuh dengan baik, seperti kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang merupakan tumbuhan endemik daerah ini. |
c.
|
Flora Daerah Peralihan
Sebelumnya coba sebutkan, pulau apa saja yang masuk daerah peralihan? Ya, pulauSulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Mengapa disebut daerah peralihan? Mengenai flora di daerah peralihan, sebagai contoh yaitu flora di Sulawesi, yang mempunyai kemiripan dengan flora daerah kering di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, dan Filipina. Di kawasan pegunungannya terdapat jenis tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan diKalimantan. Sedangkan di kawasan pantai dan dataran rendahnya mirip dengan tumbuhan di Irian Jaya. Corak vegetasi yang terdapat di daerah Peralihan meliputi:
Vegetasi Sabana Tropik di
Kepulauan Nusa Tenggara, Hutan pegunungan di Sulawesidan Hutan Campuran
di Maluku.
|
FLORA
DAERAH PAPARAN SUNDA (ASIATIS) a. Pantai timur : hutan bakau, hutan gambut,
hutan rawa air tawar b. Bagian Barat dan Tengah berupa hutan hujan tropis c.
Flora Khas : - Pohon Kamper (tersebar di NAD, Sumatera Utara) - Bunga Rafflesia
(tersebar di Sumatera Selatan dan Bengkulu) a. Karakteristik flora Kalimantan
dan Jawa dicirikan oleh jenis flora dari arah Arah pantai ke bagian tengah :
hutan bakau, hutan gambut, hutan hujan tropis. b. Flora khas - Pohon Jati
(tersebar di Jawa) - Tenggaring ( tersebar hampir diseluruh hutan Kalimantan) -
Kayu Ulin ( tersebar hampir di seluruh hutan Kalimantan) - Kasturi (tersebar di
Kalimantan Selatan)November 2012
FLORA DAERAH PERALIHAN §
Persebarannya meliputi Pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara (termasuk Timor
Timur). § Flora di Sulawesi memiliki kemiripan dengan Flora daerah kering di
Filipina § Flora yang di daerah pantai dan dataran rendah Pohon Cendana
Anggrek Serat lebih mirip dengan flora di Papua §
Flora daerah pegunungan mirip dengan flora dengan Flora Kalimantan § Flora khasnya yaitu Pohon Cendana Kayu Hitam (Eboni)November 2012
FLORA DAERAH PAPARAN SAHUL (AUSTRALIS) Ø Daerah persebarannya meliputi Pulau Papuadan Pulau-Pulau kecil
disekitarnya Merbau pantai Kayu Besi cemara Ø
Flora Australis terdiri dari berbagai jenis kayu seperti kayu besi, cemara,
kanari hitam, merbau darat, dan merbau pantai. Ø
Jenis Pometia Pinnanta (matoa) yang memiliki variabilitas genetika yang tinggi
seperti pohon sagu, nipah dan hutan manggrive di daerah pantaiKayu kenari hitam
Merbau darat saguNovember 2012
Persebaran Flora Secara Vertikal Menurut Ian Pole
*
Hutan dataran rendah ( 0-300 m )
Terdiri
dari pohon-pohon besar dan bagian bawahnya ditumbuhi semak
*
Hutan kaki gunung ( 300-1650 m )
Pohonnya
lebih pendek daripada hutan dataran rendah
*
Hutan Gunung ( 1650-2250 m )
Pohonnya
berdaun jarum dan dibawahnya tumbuh tanaman paku-pakuan
*Hutan
lumut (2250 - 3000 m )
Terdiri
dari pohon - pohon yang batangnya ditumbuhi lumut kerak
*
Hutan Gunung tinggi ( 3000- 3350 m )
Pohonnya
lebih rendah daripada hutan lumut dan bergeromboldengan rumput sebagai tumbuhan
utama
Secara vertikal, Ian Pole membedakan tumbuhan
sebagai berikut :
a. Hutan Dataran Rendah (0 – 300 mdpl).
Hutan pada dataran rendah memiliki pohon-pohon yang besar, kurus, dan tinggi dengan pangkalnya yang berakar papan. Bagian bawahnya di tumbuhi semak dan pohon muda serta terdapat tumbuhan merambat ke pohon.
b. Hutan Kaki Pegunungan (300 – 1.650 mdpl)
Hutan di kaki pegunungan memiliki ukuran pohon yang lebih kecil dan lebih pendek dari hutan dataran rendah.
c. Hutan Gunung (1.650 – 2.250 mdpl)
Hutan gunung yaitu hutan yang memiliki kriteria tumbuha berdaun jarum dan di bawahnya terdapat tumbuhan paku-pakuan.
d. Hutan Lumut (2.250 – 3.000 mdpl)
Hutan pada ketinggian ini, pada batang dan daun dari pohon-pohonnya tertutup lumut
e. Hutan Gunung Tinggi (3.000 – 3.350 mdpl)
Hutan di wilayah Gunung tinggi pohon-pohonnya lebih rendah daripada hutan lumut dan bergerombol dengan rumput sebagai tumbuhan utamanya.
KIta sudah sewajarnya menjaga keaneka ragaman flora dan fauna, maupun kuliner dan resep masakan jawa
ReplyDelete